Jadi, pasar itu bernama Pasar Sangkumpal Bonang yang diresmikan walikota pertama, Zulkarnaen Nasution (2002-2006) Periode I dan (2006-2010) Periode II yang dapat dilihat pada tugu sebelah kanan gerbang utama pasar Sangkumpal Bonang terdapat tugu berisi tanda tangan beliau.
Pasar Sangkumpal Bonang awalnya bernama pasar baru yang telah berdiri sejak ratusan tahun lalu sekitaran tahun 1800-an sebagai pusat perdagangan pada masa lalu. Itu tidak lepas dari sejarah kota Padangsidimpuan yang dulunya adalah sebuah dusun kecil yang berada diantara pegunungan dan lembah. Wilayah yang penuh dengan ilalang. Sehingga banyak orang menyebut dengan "Padang na dimpu" yang berarti daratan di ketinggian yang ditumbuhi ilalang dan berlokasi di Kampung Bukit Kelurahan Wek II, dipinggiran Sungai Sangkumpal Bonang.
Namun demikian, Padang na dimpu menjadi tempat peristirahatan para pedagang karena lokasinya yang cukup sejuk dan memanjakan mata.
Oke, cukup dulu bahas Padangsidimpuannya. Kembali ke pasar raya Sangkumpal Bonang.
Pasar raya Sangkumpal Bonang mulai dibangun pada tahun 2003 pasca terjadinya kebakaran besar di pasar baru. Tepat setelah Padangsidimpuan ditetapkan sebagai Kota berdasarkan UU No.4 tahun 2001 tentang pembentukan kota Padangsidimpuan.Pada Tgl 17 Oktober 2001 oleh Mendagri atas nama Presiden RI diresmikan Padangsidimpuan menjadi Kota.
Penampakan Pasar Baru sebelum Pasar Sangkumpal Bonang dibangun |
Kebakaran pasar itu memunculkan banyak polemik, mulai dari isu sengaja dibakar oleh preman setempat, pedagang sampai orang luar. Hal itu didasari oleh keinginan masyarakat agar diberi perhatian oleh pemerintah kota yang baru dilantik. Dan tujuan itu berhasil. Mulai tahun 2003 pasar baru disulap menjadi pasar terbesar di seluruh wilayah Tapanuli Selatan dan sekitarnya sekaligus menjadikan Pasar Sangkumpal Bonang sebagai pasar modern pertama di masanya.
Pasar Raya Sangkumpal Bonang |
Sungai Batang Ayumi tempat sungai Sangkumpal Bonang bermuara |
Akhirnya, semoga tulisan ini bermanfaat :)
0 Comments