Sejarah Sebenarnya Tugu Perjuangan Siborang (Bukan Bayo Kokong)

Setiap daerah pasti memiliki seorang pahlawan kebanggaan yang berasal dari daerah tempat mereka berasal. Seperti Imam Bonjol di Tanah Minang, Cut Nyak Dien di Aceh, Kapiten Pattimura dari Makassar yang sering diabadikan sosoknya sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan bagi sang pahlawan yang telah berjuang keras pada masa kemerdekaan dahulu.


Tak banyak yang tahu bahwa banyak sekali pahlawan yang terlahir di tanah Tapanuli. Sebut saja Sisingamangaraja yang namanya sampai sekarang masih diagungkan berkat jasanya mengusir penjajah di tanah tapanuli.

Di Padangsidimpuan ada sebuah tugu pahlawan yang diabadikan di keluharan siborang. Letaknya diperempatan simpang Sitamiang dan Tugu Salak. Tugu itu dijadikan sebuah simbol perjuangan masyarakat Tapanuli khusunya Padangsidmpuan dalam mengusir penjajah.

Namun tahukah kalian sosok siapakah yang dijadikan patung yang banyak masyarakat Padangsidimpuan sebut 'Bayo Kokong'?

Tugu Perjuangan Siborang - Padangsidimpuan


Mereka adalah Kapten Ramses Harahap (Baginda Katimbung Dilaut) dan Hutagalung. Mereka berdua adalah personil Pasukan Banteng Hitam yang ditugaskan untuk misi Spionase dan Sabotase yang ditempatkan untuk area Medan Area, Tapanuli sampai Bukittinggi pada sekitar tahun 1949.

Pada masa itu, Belanda berupaya masuk kembali ke Indonesia pasca Kemerdekaan. Untuk mencegah masuknya pasukan Belanda, Kapten Ramses Harahap dan Hutagalung ditugaskan untuk menjadi mata-mata pasukan KNIL Belanda. Namun misi itu gagal setelah tertangkapnya salah seorang Pasukan Banteng Hitam bermarga Tobing di sekitar Rumah Sakit Bersalin Padangsidimpuan (Sitamiang).

Tugu Perjuangan sebagai bentuk penghormatan kepada Ramses Harahap dan Hutagalung


Sejak saat itu, Ramses Harahap dan Hutagalung menjadi target KNIL untuk dibunuh. Pada malam sebelum Kapten Ramses dan Hutagalung melarikan diri dari Padangsidimpuan, pasukan KNIL sudah mengepung di sekitar tempat tinggalnya di Jalan Sutoyo Padangsidimpuan. Mereka ditangkap, bersama dengan adiknya Ramses Harahap yakni samuel Harahap. Mereka berdua disiksa sebelum dibunuh di jembatan Sihitang sebelum mayatnya di buang ke sungai. Sedangkan Samuel Harahap dilepaskan karena masih anak-anak.

Sementara temannya yang pertama di tangkap, Tobing, tak  diketahui bagaimana nasibnya. Besar kemungkinan ia juga dibunuh oleh pasukan KNIL Belanda.

Jasad Hutagalungdikuburkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Ujung Padang, Padangsidimpuan. Sementara Kapten Ramses Harahap di semayamkan di pemakaman keluarga di Jl Kartini Padangsidimpuan.

Taman Makam Pahlawan Padangsidimpuan



Sejak saat itu Kapten Ramses Harahap dan Hutagalung dikenal sebagai sosok pahlawan Tapanuli karena dianggap berhasil memberikan kontribusi yang nyata untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia. Walaupun harus gugur di medan perang.

Mereka berdua diabadikan di sebuah tugu yang diberi nama Tugu Perjuangan. Sosok mereka berdua dijadikan patung. Salah satunya memegang bendera (Kapten Ramses Harahap) dan satunya lagi memegang bom molotop (Hutagalung).

Masyarakat Padangsidimpuan sering sekali menyebut tugu itu sebagai 'Bayo Kokong'. Masih menjadi misteri siapa orang yang pertama kali memberikan nama ini. Tak sepantasnya monumen yang penuh dengan sejarah seperti Tugu Perjuangan ini diberikan sebutan yang kurang baik.

Semoga tulisan ini bermanfaat.


Post a Comment

0 Comments